Mengenal Jiwa yang Sehat dan Cara Mencapainya
Kesehatan jiwa sangat penting Karena jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat, maka kualitas hidup akan berkurang. Kesehatan ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, yaitu perasaan sehat, bahagia, dan semangat mengatasi tantangan hidup.
Gangguan kejiwaan memang tidak mematikan namun sangat mengganggu dan merusak produktifitas seseorang. Selain itu, penderita gangguan jiwa biasanya juga merepotkan anggota keluarga lain atau masyarakat sekitarnya. Bahkan tidak sedikit mereka yang terganggu jiwanya selalu berhubungan dengan aparat penegak hukum di negeri ini sehingga dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain. Oleh karena itu deteksi sedini mungkin lebih penting daripada mengobati.
Mengenal Ciri-ciri Orang yang Berjiwa Sehat
1. Merasa senang terhadap dirinya
- Mampu menghadapi situasi sulit
- Puas dengan kehidupannya sehari-hari
- Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
- Mempunyai harga diri yang wajar
- Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan
2. Nyaman berhubungan dengan orang lain
- Mampu mencintai orang lain
- Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
- Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
- Merasa bagian dari suatu kelompok
- Tidak “mengakali” orang lain, tidak juga membiarkan orang lain “mengakali” dirinya
3. Mampu memenuhi tuntutan hidup
- Menetapkan tujuan hidup yang realistis
- Mampu mengambil keputusan
- Menerima tanggung jawab
- Merancang masa depan
- Menerima ide dan pengalaman baru
- Puas dengan pekerjaannya/tugasnya
Tips Mencapai Jiwa yang Sehat
Berikut ini adalah sederet tips supaya kita dapat melindungi dan mempertahankan kesehatan jiwa kita, berdasarkan penelusuran hasil studi dari 400 ilmuwan seluruh dunia tentang topik ini, yang dikutip dari Reader’s Digest Indonesia
Connect
Hidup terasa lebih berwarna ketika kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Saling menyapa, berbagi cerita, berbagi rasa dan buah pikiran membuat hidup tidak terasa sepi. Memang ada orang yang mencoba menghindari diri dari interaksi dengan sekitar dengan dalilh untuk ketenangan. Namun dalam kesendirian, orang akan berfokus dengan pikirannya sendiri, yang belum tentu semuanya positif dan benar. Seringkali pikiran dan emosi yang negatif justru tumbuh subur saat orang hanya sibuk bicara dengan hari dan diri sendiri. Tak mengherankan dari kesendirian itulah mulai berkembang masalah yang lebih serius, seperti ilusi sampai halusinasi.
Be active
Bangkit, dan biarkan tubuh bergerak. Berjalan, berlari, bersepeda, olahraga permainan, berkebun atau kegiatan apa pun yang membuat tubuh kita bergerak. Saat kita aktif, ada aliran emosi yang positif, apalagi bila itu dilakukan dengan senang hati. Jadi bila ada beban kehidupan yang cukup mengganggu, hal itu dapat terabaikan sejenak, dan begitu selesai beraktivitas, kita dapat berpikir lebih jernih.
Take notice
Banyak orang merasa kehidupan mereka tidak menarik, bahkan membuat kesengsaraan. Tak jarang, hal itu berujung kepada hilangnya gariah hidup dan meratapi nasib tiada henti. Bila hal itu terus terjadi, bisa jadi gejala depresi mulai berkembang dalam diri. Cobalah menilai kehidupan lebih bermakna dari hal-hal yang kecil dan tidak biasa. Sensitiflah terhadap hal-hal yang indah. Kurangi kebiasaan berujar, “Ah, itu biasa saja.” Jadikan hal yang sangat biasa menjadi luar biasa. Maka saat itulah kita merasakan jiwa yang sangat positif. Perhatikan sesuatu dari sisi positif, meskipun terkesan kecil, superfisial. Namun dari situlah, ada proses jika kita yang berkembang untuk menghargai diri dan sekitar.
Keep learning
Belajar tidak harus formal, tetapi bagaimana kita terus update dengan perkembangan teknologi terkini, mempelajari hobi, bahasa lain. Yang penting, kita memperhatikan asupan pikiran kita. Hal itu akan berdampak kepada kesehatan jiwa kita. Seseorang yang selalu bersemangat belajar akan merasakan kepercayaan diri yang lebih baik, walaupun tentu tetap saja perlu diimbangi dengan tujuan yang realistis.
Give
Ketika memberi, saat itulah perasaan jiwa yang penuh empati, hangat dan kepuasaan terwujud. Memberi tidak selalu yang bersifat materiil, namun apa pun yang berujung kepada berbagi dengan sesama dapat membuat jiwa seseorang berkembang secara positif. Memberi waktu atau tenaga kepada tetangga yang sibuk pindahan rumah, misalnya, bisa berdampak kepada perasaan jiwa yang positif karena merasakan bahwa diri kita masih bermanfaat untuk orang lain.
Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa sehat jiwa bukan sekedar bebas dari gangguan jiwa, tapi juga memiliki:
- Perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup
- Sikap yang dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
- Sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain
- Dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dari suatu kelompok
- Memaknai kehidupan ini dengan sangat berarti
Sumber Bacaan:
- Kemenkes RI (2014). Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM
- Reader’s Digest Indonesia (2013). 5 Cara Membuat Jiwa Tetap Sehat