Getting Commitment dan Kick-Off Program Desa Sejahtera Astra 5 Desa di Trawas Siap Menuju Desa Sejahtera
275 desa dari 63 daerah se-Indonesia termasuk Kabupaten Mojokerto, melakukan perjanjian kerjasama atau MoU program Desa Sejahtera Astra. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, bersama pihak PT. Astra International Tbk, dengan disaksikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) Eko Putro Sandjojo, Selasa (25/6) di ruang Catur Dharma Hall Menara Astra Jakarta.
Program ini sendiri merupakan bentuk kerjasama antara Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) dengan PT. Astra International Tbk, sebagai bentuk upaya mendukung penguatan kawasan perdesaan melalui Program Kampung Berseri Astra menuju Desa Sejahtera (KBA-DS).
Fokus program akan terkonsentrasi pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat, melalui Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (PRUKADES) dengan jangka waktu yang diberi selama dua tahun (2019-2020).
Model pembinaan yang diberikan Astra berupa pendampingan, pelatihan, fasilitasi akses modal/pasar, dan bantuan donasi alat produksi.
Indikator keberhasilan meliputi jumlah desa binaan, jumlah penerima manfaat program, prosentase peningkatan pendapatan, dan penurunan angka pengangguran.
Adapun bentuk dukungan yang diharapkan dari pemerintah antara lain, bisa memberi izin penggunaan lahan untuk desa untuk menjalankan program, membentuk BUMDES/BUMDESAMA, membuka akses pasar dan memfasilitasi modal sesuai skema program.
Untuk Kabupaten Mojokerto, tercatat 5 desa di Kecamatan Trawas yang masuk sebagai desa penerima program. Antara lain Desa Ketapanrame, Selotapak, Kedung Udi, Kesiman, dan Desa Trawas.
Beberapa plan pendukung program Desa Sejahtera juga telah disusun dengan baik. Antara lain rencana pengembangan wisata Warung Etnik di tengah-tengah ambience lahan pertanian Dusun Sumber Gempong. Serta, pembangunan icon wisata Desa Kedung Udi.
Di sektor start-up bisnis berbasis kawasan, juga direncanakan pengembangan produk ashitaba atau seledri jepang dan keripik.
Selanjutnya di sisi pengembangan teknologi pendongkrak nilai tambah produk, dilaksanakan workshop inovasi produk dan pemasaran online.
Tidak lupa juga pengembangan SDM menuju desa wisata yakni dengan pelatihan tour guide, dan pembuatan rencana paket wisata.
Belum cukup rencana itu saja, pengembangan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal juga akan dimaksimalkan. Langkah yang disusun nantinya adalah membuat spot-spot wisata yang Instagramable di lereng Gunung Penanggungan, lengkap dengan pusat informasi.
Deputy Chief of Coorporate Affairs PT. Astra International Tbk Riza Deliansyah, berharap agar acara ini menjadi forum bertukar informasi. Desa Sejahtera merupakan salah satu CSR Astra yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembangunan bangsa.
Astra juga tetap bekerjasama membangun desa hebat sesuai program pemerintah, dengan menggandeng beberapa pihak mulai Kemendesa PPDT, Pemkab/Pemkot, NU dan Ponpes, Universitas, dan beberapa digital stuff company.
“Astra terus melakukan improvisasi dan berkomitmen untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan desa di Indonesia, untuk mewujudkan Towards Suistainable Development Goals (SDGs),” kata Riza.
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik tidak akan bagus jika ada kesenjangan, pembangunan tidak merata, dan kemiskinan yang banyak terjadi di desa. Eko juga membahas banyak hal tentang penyerapan Dana Desa dengan beragam persoalan.
“Pembangunan di desa is a must. Wajib dijalankan. Dalam Nawacita ke-3, presiden menginstruksikan desa untuk membangun diri mereka sendiri dengan kekuatan Dana Desa. Kenapa desa perlu diberi dana? Karena sampai 2014, di Indonesia masih ada 20 ribu lebih desa tertinggal. Dan masih ada 50 desa sejak Indonesia merdeka tidak pernah mendapat dana pembangunan pemerintah. Tahun 2015 Dana Desa digelontorkan Rp 20,67 triliun. Program Dana Desa pada awal-awal hanya terserap 82 persen. Namun presiden tetap memotivasi semua untuk tetap memaksimalkan penyerapan Dana Desa dengan pendampingan yang baik dari Pemda, Kepolisian, dan Kejaksaan” jabar Eko.
Sementara Wabup Pungkasiadi berharap agar kerjasama ini bisa memotivasi dan mendorong perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto.
“Saya berharap penandatanganan kerjasama dengan Astra ini, bisa mendongkrak tumbuh kembang perekonomian masyarakat desa, khususnya Kabupaten Mojokerto,” kata Wabup Pungkasiadi yang hadir bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mustain, serta jajaran OPD antara lain Kepala Bappeda Hariyono, Kepala DPMD Ardi Sepdianto, juga Kabag Humas dan Protokol Alfiyah Ernawati.