
ASN Dituntut Jadi Agen Perubahan, Bupati Albarra Tekankan Kepemimpinan Transformatif
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto serius mendorong lahirnya pemimpin birokrasi yang transformatif. Hal itu ditegaskan Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, saat membuka Leaders Alignment Program bagi pejabat administrator di lingkungan Pemkab Mojokerto. Acara digelar di Aston Mojokerto Hotel & Conference Center, Selasa (30/9) pagi.
Kegiatan yang digagas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) ini diikuti 123 pejabat administrator. Mereka mendapatkan pembekalan dari tim Accelerated Transformation Consulting (ACT) International by ESQ dengan metode blended learning atau gabungan e-learning dan tatap muka.
Kepala BKPSDM Mojokerto, Tatang Marhaendrata, menjelaskan, program ini lahir dari hasil asesmen yang menunjukkan masih ada kesenjangan kompetensi di kalangan pejabat administrator, khususnya dalam pengelolaan perubahan, pengembangan diri, dan pelayanan publik.
“Jika tidak dilakukan perbaikan, suatu saat akan menjadi permasalahan yang berpotensi menjadi penghambat dalam upaya mencapai visi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Albarra dalam sambutannya menekankan, era sekarang tidak lagi cukup dengan birokrasi yang hanya rapi secara administrasi. ASN harus inovatif, adaptif, dan berorientasi pada hasil yang nyata serta menyentuh masyarakat.
“Saat ini kita memerlukan pemimpin transformatif, yaitu pemimpin yang mampu memberikan arah, menginspirasi, berinovasi, serta memberdayakan bawahan untuk berkontribusi secara maksimal dalam organisasi yang dipimpinnya,” tegasnya.
“Kepemimpinan bukan hanya tentang memberi perintah, tetapi juga tentang memberi teladan. Bukan hanya mengelola pekerjaan, tetapi juga membangun manusia,” imbuhnya.
Menurutnya, pelayanan publik adalah wajah pemerintah. Karena itu, masyarakat menilai kinerja pemerintah bukan dari banyaknya dokumen yang dihasilkan, melainkan dari kualitas layanan yang mereka terima.
“Saya tekankan pentingnya orientasi kita pada pelayanan prima yang cepat, tepat, transparan, dan berintegritas,” lanjutnya.
Bupati yang akrab disapa Gus Bupati ini juga mengingatkan agar para pejabat administrator menjaga integritas, bijak dalam bersikap, dan tidak terjebak perilaku koruptif. Ia menegaskan komitmennya untuk memantau langsung tindak lanjut dari pelatihan ini.
“Jadikan forum ini ruang belajar sekaligus ruang memperkuat komitmen. Semoga pelatihan ini semakin meningkatkan kualitas pelayanan demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur,” pungkasnya.
Dengan resmi dibukanya pelatihan oleh Bupati Albarra, diharapkan seluruh peserta mampu menyelaraskan pola pikir dan pola kerja sesuai arah pembangunan daerah serta menjadi motor penggerak terwujudnya Catur Abiphraya Mubarok bagi Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur. (Prm;Foto:Ajb/Ng)