Bupati Mojokerto Ajak Akademisi Sinergi Bangun Ekonomi Kerakyatan
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk menumbuhkan ekonomi pasca Covid-19 melandai, kali ini Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak para akademisi untuk bersinergi dalam membangun ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Mojokerto.
Saat ini Kabupaten Mojokerto pun terus membuka dan mendorong desa-desa untuk mengembangkan BUMDes khususnya desa wisata potensial di wilayah Kecamatan Tawas dan Pacet.
"Kami butuh dukungan dan sumbangsih kalangan akademisi untuk membantu. Peluang yang sudah ada, kami rasa harus dimaksimalkan dengan kerjasama dan bersinergi," terang Ikfina, saat menyampaikan materi dalam Talkshow 'SDM Unggul melalui Link & Match' dalam rangka Dies Natalis ke-8 Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, di Gedung Aseec Unair Kampus B, Kamis (23/6).
Dalam Talkshow tersebut, beberapa audiens pun melontarkan pertanyaan, salah satunya mengenai prospek kerja pada jurusan Vokasi pada masa mendatang. Ikfina mengatakan, bahwa dimanapun kita berada, seseorang harus bisa memanfaatkan peluang dan pengalaman yang ada.
"Apapun backround kita, asahlah kemampuan dengan cara menikmati setiap proses," ucapnya.
Ikfina menambahkan, Pemerintah Pusat saat inisudah menginstruksikan belanja produk dalam negeri minimal 40%. Namun kenyataannya, kualitas produk kita mash di bawah impor. Ini jadi PR kita bersama, termasuk support dari para akademisi dengan semua peluangnya.
"Sesuai tema dies natalies hari ini yakni 'Link & Match' maka manfaatkanlah link yang ada dan cocokkan dengan kemampuan yang kita punya. Tidak perlu bingung memasarkan barang-barang hasil kerja kita, asalkan ada link dan match yang sesuai, saya rasa hal itu dapat diatasi," jelasnya.
Ikfina juga berharap Fakultas Vokasi Unair bisa bersinergi dengan Pemkab Mojokerto khususnya dalam mengembangkan potensi wisata, hal ini tentu membutuhkan SDM seperti para akademisi.
"Pada satu sisi juga fakultas vokasi butuh laboratorium untuk mengaplikasikan ilmu. Sedangkan kami di Pemda, membutuhkan SDM untuk pengembangannya. Ketika ada kondisi seperti ini, kita dorong akademisi untuk bisa memberi support," ungkapnya.