
Bupati Mojokerto Ikut Deklarasikan Jejaring Panca Mandala di Jatim
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati turut serta mengikuti deklarasi Jejaring Panca Mandala (JPM) di Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan dengan tema Gotong royong membumikan Pancasila di Bumi Majapahit ini, dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Provinsi Jawa Timur, Kamis (28/7) pagi, dengan agenda Penandatangan Nota Kesepakatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Gubernur dan Walikota serta Bupati se- Jawa Timur.
Bupati Ikfina turut mengambil bagian secara langsung dalam penandatanganan nota kesepakatan serta turut mendeklarasikan JPM.
Dalam arahannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, MoU ini adalah bagian penguatan komitmen bersama. Ia mengaku sangat sering menyampaikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika dikenalkan dari Jawa Timur Bumi Majapahit.
"JPM punya mandat yang berat, tapi kalau bisa bersinergi maka akan bertemu solusi dan meringankan gerak program," ucapnya.
Ia mengaku, pernah menyinggahi wilayah pegunungan tengah Papua, ketika ia berkunjung selalu membawa stok foto Presiden dan Wakil Presiden RI untuk dibagikan, termasuk bendera merah putih. Khofifah juga meminta para kepala sekolah mengibarkan bendera di halaman sekolah masing-masing. Hal ini diterima dengan suka cita oleh warga masyarakat.
"Termasuk saya juga meminta untuk menyanyikan Indonesia Raya. Artinya apa, kita memang harus mengenalkan bahwa NKRI ini harga mati," tegasnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemprov Jatim ini bertekad membangun komitmen bersama mengibarkan merah putih setinggi-tingginya. Hal ini tentu harus jadi bagian komitmen lahir batin kita mencintai NKRI.
"Bumi Majapahit harus jadi referensi kesatuan Nusantara. Teriak NKRI harga mati saja tidak cukup. Tapi bagaimana meyakini bahwa ideologi Pancasila dijaga dan diimplementasikan," terangnya.
Khofifah juga mengucapkan terima kasih kepada JPM sudah breakdown program. Namun apabila boleh saran, ada yang lebih penting yang dapat kita lakukan, yakni menanamkan cinta NKRI sejak PAUD, karena ini tidak cukup dimulai dari sekolah dasar saja.
"Mohon JPM komunikais kembali dengan forum PAUD dan guru TK. Saya sebenarnya sudah petakan dan intervensi, namun belum masif," ungkapnya.
Selain itu, Ia juga berharap, NKRI bisa menjadi basis konstitusi yang dijadikan top references semua warga bangsanya yakni UUD 1945.
"Oleh sebab itu, JPM ini tidak sekedar sosialiasi NKRI, tapi harus berseiring dengan Pancasila juga, UUD 1945," tukasnya.
Sementara itu, Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso mengatakan, Pembinaan idiologi pancasila sekarang sudah bergeser dari semula hanya mengandalkan peran pemerintah,saat ini memberikan ruang yang besar untuk partisipasi masyarakat, kolaborasi pemerintahan dan masyarakat merupakan pendekatan yang strategis dan mengefektifkan dalam pembinaan ideologi pancasila.
"Maka BPIP mendorong membentuk jejaring Panca Mandala, jejaring yang mempertemukan antara pemerintah dengan masyarakat berkolaborasi dengan panca atau lima yang terdiri dari pemerintah(pusat dan daerah), para pendidik, para pengusaha, masyarakat dan media," jelasnya.
Lanjut Prakoso, pada hari ini semua anggota JPM mewakili 38 Kabupaten dan Kota di Jatim, melakukan deklarasi gotong royong membumikan Pancasila di bumi Majapahit Provinsi Jawa Timur, serta pembacaan RKTL di depan Gubernur Jawa Timur dan para Bupati serta Walikota dari 38 Kabupaten dan Kota.
"Deklarasi ini, merupakan yang pertama di Indonesia. Dan Jatim merupakan provinsi pertama yang membentuk JPM sampai tingkat Kabupaten dan Kota," jelasnya.
Dalam deklarasi dan pembacaan RKTL ini, lanjut Prakoso, semua anggota JPM membuat program sesuai dengan karakter daerahnya dengan pola pendekatan yang beragam.
"Seperti JPM Kota Blitar yang mengfokuskan pada kampung Pancasila, sementara JPM Kab. Lamongan pembentukan kader wisata sadar Pancasila," pungkasnya.
Turut hadir Kepala BPIP, Direktur Program dan Produksi RRI Pusat, Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur, Direktur Utama Jawa Televisi, Jajaran BPIP, Seluruh Walikota/ Bupati se- Jatim. (Dhn/Ar)