Diskominfo Kabupaten Mojokerto Gelar Pemantapan SPBE
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto menggelar agenda sosialisasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Kegiatan tersebut digelar di ruang pertemuan Hotel Arayana, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (24/11) pagi. Kegiatan yang diikuti perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masing-masing kecamatan, kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Pjs Bupati Mojokerto, Himawan Estu Bagijo.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati Mojokerto menyampaikan, saat ini semua kegiatan telah berbasis elektronik, karenanya instansi pemerintah juga harus mulai menggunakan IT dalam pelayanannya. "Saat ini kepemerintahan sudah disyaratkan e-gov, karena semua stakeholder kita sudah menggunakan IT. Masyarakat pakai IT, pebisnis pakai IT, semua pakai IT. Maka kita sebagai pemerintah yang melayani masyarakat, diharuskan untuk ber-IT. Karenanya SPBE ini sudah tidak bisa ditawar," terangnya.
Pada kesempatan ini, Himawan juga memberikan arahan terkait penerapan SPBE di masing-masing OPD yang harus dioptimalkan. "Roadmap yg harus kita siapkan, Instruman, sarana, man behind the gun, semua harus dilihat para kepala OPD. Sehingga tercipta connectivity dengan rumah besar informasi yang dikelola oleh Kominfo dan tercipta big data," jelasnya. Ia juga berpesan, agar para kepala OPD mempunyai komitmen terhadap program SPBE ini. "Yang sangat penting adalah komitmen dari para pimpinan OPD untuk memberikan motivasi, dorongan, komitmen untuk implementasi SPBE di instansinya masing-masing", pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menjelaskan, pentingnya kegiatan ini, salah satunya karena dapat berpengaruh terhadap indeks evaluasi SPBE. "Berdasarkan perpres Nomor 95 Tahun 2019 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, SPBE ini sangat penting untuk dilaksanakan di lingkup pemerintahan, dan untuk mengukur kualitas implementasi SPBE ini, diukur dari indeks SPBE," ujarnya.
Ardi juga memaparkan, bahwa saat ini, hasil evaluasi indeks SPBE di Kabupaten Mojokerto masih betada di kisaran terbawah. "Berdasarkan hasil evaluasi, indeks SPBE kita masih 1,55 dari skala tertinggi 0-5, kita berada di level terbawah. Kalau kurang dari 0-1,8 itu kurang. Berarti kita, tergolong amat sangat kurang dalam implementasi SPBE ini", ungkapnya. Karena kepentingan tersebut, menurutnya komitmen dari para Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) menjadi begitu penting. "Oleh karena itu perlu adanya komitmen dari pimpinan OPD untuk penggunaan SPBE. Sehingga, harapannya dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan indeks, kalau perlu hingga 4,9," harapnya saat menutup sambutan yang ia sampaikan.