Hari Pertama PTM, Bupati Mojokerto Lakukan Sidak Beberapa Sekolah di Mojokerto
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas setelah penurunan PPKM level 3 Pandemi Covid-19. Kegiatan peninjauan ini dilakukan oleh Bupati Ikfina menilik secara langsung pelaksanaan PTM terbatas di sekolah SDN 1 Banjaragung, TK Negeri Pembina 1 Puri dan SMPN 1 Puri, Rabu (1/9) pagi. Dalam kegiatan Sidak tersebut Bupati Ikfina memastikan pelaksanaan PTM di masing-masing lembaga pendidikan ini sudah memenuhi Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Ikfina sempat menyapa siswa-siswa yang di antar oleh orang tuanya berangkat ke sekolah SDN 1 Banjaragung, Kecamatan Puri. Bahkan, ia juga menyempatkan masuk ke dalam kelas melihat langsung pembelajaran PTM dan berkomunikasi dengan guru dan siswa kelas 1 SD.
Para siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran di dalam kelas setelah dua bulan lamanya tertunda akibat penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali. "Alhamdulillah, dari kita datang awal melihat Prokes sudah dilaksanakan dengan baik termasuk pembatasan maupun kerumunan dan jaga jarak yang paling membuat saya lega hari ini anak-anak sangat bersemangat untuk berangkat sekolah dan belajar di kelas," ungkapnya. Pembelajaran PTM ini, lanjut Ikfina, membawa dampak psikologis yang baik bagi anak-anak di sekolahnya. Namun perlu diperhatikan para orang tua dan guru di lembaga pendidikan agar konsisten menerapkan Prokes guna mendukung PTM di sekolah terutama saat belajar di dalam kelas.
"Karena anak-anak sehingga orang tua dan guru agar menjaga siswa agar tetap memakai masker, apalagi mereka sudah lama tidak bertemu teman-temannya dan gurunya membawa efek psikologis yang luar biasa bagi siswa," ucap Ikfina. Menurutnya, Tim Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto bersama Satgas Covid-19 di 18 kecamatan akan secara rutin memantau Prokes selama penerapan PTM di sekolah. "Jadi dilaksanakan pengecekkan oleh Tim Dindik ada sekitar 105 SMP dan kurang lebih sebanyak 530 SD dengan jumlah 33 ribu siswa SMP dan peserta didik SD sebanyak 64 ribu siswa," terangnya. Adapun mekanisme PTM yaitu para siswa masuk secara bergantian dari jumlah seluruh siswa di satu sekolah hanya 50 persen mengikuti pembelajaran di kelas dan sisanya melaksanakan pembelajaran Daring.
"Harapan kami PTM di sekolah dapat diterapkan seterusnya namun tentunya kita tetap patuh kebijakan dari Pemerintah terkait Pandemi Covid-19," ujarnya.