Kurangi Angka Stunting dan Wujudkan Lansia Mandiri, Bupati Mojokerto Gencarkan Program Sehati dan Sejoli
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, berusaha keras untuk mengurangi angka stunting dan juga mendorong para lansia di Kabupaten Mojokerto agar bisa hidup mandiri. Hal ini ditunjukkan saat ia kembali mengadakan acara Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) serta Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Balai Desa Bangun, Kecamatan Pungging.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan balita terhambat sehingga dapat menyebabkan otak tidak berkembang dengan baik. Bayi yang mengalami stunting biasanya memiliki tubuh yang kecil dan kurang berat badan, atau bisa disebut dengan gagal tumbuh. Kondisi ini dapat berdampak pada kemampuan berpikir dan belajar anak.
"Karena masa balita di dalam kandungan ini terjadi pertumbuhan otak, dan sampai 5 tahun, sehingga kalau balita kekurangan gizi maka menyebabkan kecerdasan akan menurun," ucapnya pada selasa (9/7) sore.
Ikfina melanjutkan, bahwa stunting juga bisa disebabkan oleh kondisi ibu yang mengalami kekurangan energi kronis. Ini berarti bahwa ibu dari balita tersebut mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi atau makanan yang sehat selama kehamilan.
"Jadi ibu KEK itu Kekurangan Energi Kronis, tandanya adalah lingkar lengannya kurang dari 23,5 cm, dan kalau ibunya kekurangan gizi bagaimana dengan janinnya, kalau ibunya kurang gizi maka bayinya juga kurang gizi," ujarnya.
Selain itu supaya balita tidak mengalami stunting dapat diupayakan dengan selalu memberikan ASI eksklusif setelah bayi lahir hingga usia 6 bulan dan selanjutnya diberikan makanan pendamping ASI hingga usia 2 tahun.
"Makanan pendamping ASI harus ada salah satu dari zat tumbuh, salah satu dari zat tumbuh ini adalah telur, daging, ayam, ikan dan susu," jelasnya.
Terkait dengan lanjut usia (lansia), Bupati Ikfina juga mengimbau untuk seluruh lansia yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk dapat mandiri dan selalu menjaga kesehatannya.
"Bagaimana caranya agar lansia mandiri maka cek kesehatan, asam urat, kolesterol, gula darah dan tensi darah," tuturnya.
Orang nomor satu di wilayah Kabupaten Mojokerto itu juga mengingatkan apabila terdapat masalah kesehatan yang serius pada lansia untuk segera di periksakan ke puskesmas.
"Tekanan darah kalau tinggi maka minum obat, kalau tidak turun juga bisa dikonsultasikan ke puskesmas. Gula darah dan kolesterol tidak boleh lebih dari 200," ucapnya.
Tampak yang hadir pada Sehati dan Sejoli Desa Bangun, Pungging tersebut ialah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2), Camat Pungging beserta Forkopimca Pungging. (Bad;Foto:Swt/Ar)