
Menteri Sosial RI Kunjungi Sekolah Rakyat Mojokerto
Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Ipul mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama Mojokerto, Sabtu (11/10) malam. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memonitoring siswa dan tenaga pengajar Sekolah Rakyat yang memiliki jumlah murid sebanyak 50 anak itu.
Selain melakukan monitoring atau pemantauan kegiatan belajar mengajar, Gus Ipul juga mengajak dialog kepada para pihak terkait yang hadir, baik itu wali murid maupun para penyokong program yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Secara singkat, terdapat dua hal yang menjadi topik utama pada dialog tersebut, yang pertama tentang persyaratan atau kategori calon siswa sekolah rakyat. Gus Ipul membeberkan bahwa pada pelaksanaan program Sekolah Rakyat tidak melalui pendaftaran pribadi atau tes akademik, namun melalui himbauan dari para pendamping Kementerian Sosial yang mengacu pada daftar tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN).
"Tidak ada tes akademik, semua diterima selama memenuhi syarat administrasi, yaitu keluarga tidak mampu yang ada (tercantum) di daftar tunggal sosial dan ekonomi nasional," jelas Gus Ipul di gedung Sekolah Rakyat Menengah Pertama 15 Mojokerto itu.
Sedangkan untuk pembahasan kedua, Menteri Sosial RI itu mengungkapkan bahwa gedung sekolah rakyat di Mojokerto masih merupakan program yang bersifat 'rintisan'. Rencana kedepannya, pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Mojokerto akan berupaya bersama-sama untuk membangun sekolah rakyat yang baru dengan sarana dan prasarana yang lebih baik dan lebih luas, agar bisa mencakup siswa tidak mampu di Bumi Majapahit secara optimal.
"Ini adalah gedung untuk sekolah rakyat 'rintisan', insyaallah tahun depan kalau sudah ada lahannya nanti bapak presiden yang akan membantu (pembangunan) gedungnya," ungkapnya.
Bahasan tersebut dilontarkan oleh Gus Ipul lantaran pada sesi sebelumnya, Teguh Gunarko, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, mengatakan bahwa Pemkab Mojokerto telah siap untuk keberlanjutan sekolah rakyat ini. Bahkan, Teguh Gunarko yang hadir atas nama Bupati Mojokerto juga menyebut bahwa Bupati Muhammad Albarraa, telah mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, (APBD) 2025 khusus untuk keberlanjutan Sekolah Rakyat Mojokerto.
"Bupati (Gus Bupati Albarra) di APBD tahun 2025 sudah menganggarkan 8 miliar untuk memperbesar dan meningkatkan Sekolah Rakyat yang sekarang masih pada tingkat SMP," jelas Setda Teguh.
Rincian sederhananya, rencana pengalokasian dana sebesar 8 milyar itu akan digunakan untuk pembebasan lahan dengan luas setidaknya 8 (delapan) hektar. Lokasi awalnya berada dalam wilayah Kecamatan Dawarblandong. (Bad;Foto:Mad/Ng)