Pemkab Mojokerto Sosialisasikan Program Gagah Bencana untuk Keluarga Tangguh
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kembali menggelar sosialisasi program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana). Program diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pokja 4 ini, bertujuan untuk membentuk individu, keluarga, dan masyarakat yang siap dan tangguh menghadapi berbagai bencana.
Sosialisasi ini diadakan pada Selasa, (3/9), sore, di lantai 3 kantor Kecamatan Mojoanyar. Dalam kesempatan ini, Bupati Mojokerto Ikfına Fahmawati menyoroti beberapa program unggulan dari Pokja 4, seperti kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup.
Melalui program ini, Ikfına berharap setiap keluarga mampu meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapinya.
"Yang kita bahas adalah program unggulan di pokja 4 yang meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup. Ini kemudian melahirkan program Gagah Bencana," jelasnya.
Lanjut Ikfına, program Gagah Bencana mencakup sembilan pilot project unggulan, termasuk peduli stunting, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat.
Salah satu fokus utama dalam program ini, menurut Ikfına, adalah kewaspadaan terhadap kanker serviks dan payudara.
"Waspadai kanker serviks dan kanker payudara. Jika keputihan tidak sembuh dan berbau menyengat, segera periksakan. Begitu juga jika setelah berhubungan keluar darah seperti flek, itu juga patut diwaspadai. Kesehatan organ kewanitaan ini penting karena bisa memicu kelahiran prematur," terangnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur, yang berisiko tinggi menyebabkan stunting pada bayi.
"Bayi prematur sangat berisiko terkena stunting. Oleh karena itu, kepada para ibu dan calon ibu, tolong jaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan," tambahnya.
Dengan program ini, Pemkab Mojokerto berharap dapat menciptakan keluarga yang sehat, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi berbagai bencana. (Dhn;Foto:Ajb/Ar).