Perangi Covid-19, Pemkab Mojokerto Siapkan Rp 65 Miliyar
Menyikapi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang telah ditetapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyiapkan dana tak terduga sekitar Rp 65 miliyar. Dana tersebut bakal dialokasikan untuk kebutuhan penanganan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
“Anggaran itu tidak untuk corona saja, dana itu memang ada, kami manfaatkan data tak terduga, sekitar 65 miliyar rupiah. Itu nanti juga akan kami ambilkan dari OPD, dari RKA. Dimungkinkan nanti juga kalau bisa dibantu dengan CSR,” ujar Bupati Mojokerto, Pungkasiadi usai rapat di ruang SBK Pemkab Mojokerto, Senin (16/3).
Pungkasiadi berharap adanya kegiatan nyata di Kabupaten Mojokerto dalam rangka memerangi Covid-19. “Mulai hari ini kami minta ada tindakan real, cuci tangan itu harus real, adanya hand sanitizer itu juga harus real, pola hidup sehat harus real dalam hal ini,” tegasnya.
Pemkab Mojokerto juga telah menyiapkan RSUD Dr. Soekandar Mojokerto untuk penanganan pasien Covid-19. Tak hanya itu, RSUD R.A. Basoeni, di Kecamatan Gedeg serta puskesmas-puskesmas diintrunsikan agar siaga.
“Kalau di RSUD Dr. Soekandar sudah siap sejumlah ruang isolasi. Sementara yang lain seperti RSUD R.A. Basoeni Gedeg dan semua puskesmas kami minta untuk siaga semua,” bebernya.
Pengecekan ketersedian stok masker dan hand sanitizer di apotek-apotek juga bakal dilakukan oleh Pemkab Mojokerto. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan masker serta hand sanitizer.
“Apotek-apotek hari ini harusnya sudah mulai menambah stok masker dan hand sanitizer. Kalau dari Dinkes (Dinas Kesehatan, Red), stok masker biasa ada tiga ratus ribu, masker khusus dua ribu, hand sanitizer ada tiga ribu botol,” jelasnya.
Sementara itu, untuk aktifitas pendidikan, Pungkasiadi menginstruksikan siswa-siswi belajar di rumah masing-masing mulai Selasa, (17/3). “Hari ini (16/3) memang masih masuk, itu kami minta untuk sosialisasi agar tidak salah faham, belajar di rumah itu bukan liburan,” kata Pungkasiadi.
Meski demikian, aktifitas pelayanan masyarakat di Kabupaten Mojokerto masih belum ditutup untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan mengingat kewenangan memberikan instruksi lockdown hanya berada pada pemerintah pusat.
“Kalau soal pelayanan masih tetap jalan, meski nanti akan kami beri batasan waktu. Bisa jadi nanti untuk pelayanan hanya kami beri waktu hingga setengah hari saja,” imbuhnya.
Bupati mengimbau, dalam menghadapi Covid-19 ini masyarakat Kabupaten Mojokerto agar lebih waspada dan tidak panic berlebihan. Masyarakat diminta untuk melakukan pola hidup sehat, sering cuci tangan dan meminimalkan mendatangi tempat yang menjadi pusat berkumpulnya banyak massa.