
Pleno PKK, Bupati Mojokerto Tekankan Kriteria Rumah Sehat di Masa Pandemi Covid-19
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengikuti agenda Pleno Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mojokerto, Jumat (23/9) secara virtual. Dalam agenda Pleno PKK kali ini Bupati Ikfina menyampaikan kriteria rumah sehat di masa Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hana Al Barra juga telah menyampaikan arahan terkait pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keluarga dan disertifikasi pangan lokal, pemanfaatan sumber daya alam melalui teknologi perkebunan dengan memanfaatkan produk dalam negeri serta mewujudkan rumah sehat dan layak huni.
Penyampaian kriteria terkait rumah sehat pun disampaikan oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati secara virtual dan diikuti sejumlah pengurus PKK Kabupaten Mojokerto dari ruang Command Center Kabupaten Mojokerto.
"Yang saya bicarakan ini berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 terkait tentang Kesehatan Lingkungan Perumahan," ujar Ikfina.
Apa saja kriteria rumah sehat? Ikfina menjelaskan beberapa indikator rumah sehat, di antaranya, yakni terkait dengan kualitas udara, kebisingan, dan getaran, kualitas tanah, binatang menular penyakit, serta penghijauan.
"Ada angka-angka tertentu yang paling banyak di daerah-daerah industri, di era ini pemerintah mewajibkan adanya monitoring terhadap kualitas udara, kebisingan dan getaran di area-area sekitar pabrik, karena itu nanti akan mempengaruhi area-area yang ada di sekitar pabrik itu sendiri," tuturnya.
Kenapa ini harus dipantau? Bulati Ikfina menjelaskan, jika dipantau dan ternyata kebisingan tersebut mencapai angka 55 desibel, dikhawatirkan akan mengakibatkan seseorang mengalami kelainan pendengaran.
"Kebisingan itu ketika sampai 55 desibel ini akan bisa mengakibatkan seseorang itu mengalami kelainan pendengaran. Itu bisa terjadi bukan hanya karena penyakit telinga melainkan juga terjadi karena intesitas suara yang tinggi yang terus menerus sehingga kemudian menyebabkan seseorang ini mengalami penurunan pendengaran," jelasnya.
Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa kualitas tanah di area rumah harus dalam kondisi baik. Ketika kualitas tanah itu baik, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap kualitas air yang merupakan salah satu kebutuhan manusia.
"Kualitas tanah ini juga harus dalam kondisi baik tidak tercemar agar tidak membahayakan kesehatan. Begitu juga dengan kualitas air, karena air menjadi salah satu kebutuhan kita setiap air. Kita butuh air untuk dikonsumsi maupun air yang kita pakai untuk kegiatan dan kebutuhan kita sehari-hari untuk mencuci dan bersih-bersih, itu jika mengandung bahan-bahan yang tercemar di dalamnya, maka akan menimbulkan infeksi saluran pencernaan dan diare," tandasnya.
Ikfina menambahkan, dalam setiap rumah, wajib diupayakan bagiamana rumah tersebut bersih dari binatang-binatang yang bisa menularkan penyakit, seperti lalat dan jentik.
"Terkait dengan jentik, ini populasinya pasti akan meningkat ketika musim penghujan, karena pada saat itu akan terjadi genangan-genangan air hujan dan bisa menjadi tempat pertumbuhan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini nantinya akan bersarang di dalam rumah kita, di titik yang lembab, kemudian gelap, dan di situ ada bau-bau keringat manusia. Baju yang sudah dipakai itu merupakan sebuah area yang sangat disukai oleh nyamuk karena bau keringat manusia," imbuhnya.
Untuk mencegahnya, Ikfina mengatakan, ventilasi rumah harus bagus. Sehingga sirkulasi udara di dalam rumah akan bisa terus berganti dengan udara yang segar. Selain dua binatang tersebut, Ikfina menyampaikan, ada binatang lainnya, yaitu kecoa dan tikus.
"Makanya, otomatis untuk makanan-makanan yang menimbulkan bau yang sangat disukai oleh lalat, harus kita simpan dalam keadaan tertutup, sehingga mereka (lalat, kecoa, tikus) tidak akan mendatangi rumah kita," katanya.
Untuk mengantisipasi adanya binatang yang dapat menularkan penyakit tersebut masuk dalam rumah, lanjut Ikfina, salah satu yang perlu diperhatikan yakni kondisi dapur yang harus selalu bersih.
"Kita ingat, kondisi dapur, karena dapur ini sampahnya paling banyak yang ada di rumah kita, jangan sampai meninggalkan sampah ketika kita tidur. Artinya sampah harus dikeluarkan dari rumah sebelum kita tidur," tambahnya.
Di poin selanjutnya, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun menyampaikan pentingnya penghijauan di sekitar rumah. Pepohonan memiliki fungsi tidak hanya sebagai pemanis atau penghijau, tetapi juga membawa oksigen yang dihasilkan dari daun-daun yang bisa memberi bangak manfaat untuk tubuh manusia.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Bupati Mojokerto ini pun berharap, melalui PKK, informasi dan edukasi terkait rumah sehat bisa tersosialisasikan secara luar ke masyarakat. Jika seluruh masyarakat sudah memahami dan menerapkan kriteria rumah sehat di masing-masing rumahnya, maka kesehatan masyarakat Kabupaten Mojokerto secara tidak langsung akan selalu terjaga. (Khl;Foto:Luq/Ar).