Wujudkan Keluarga Sehat dan Tanggap Bencana, Bupati Ikfina Kembali Sosialisasikan Program Gagah Bencana
Dalam rangka mewujudkan keluarga sehat, dan tanggap bencana, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kembali sosialisasikan program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana).
Kali ini Sosialisasi tersebut diselenggarakan kantor kecamatan Kutorejo, pada Jumat (12/7) siang. Sosialisasi yang diikuti TP PKK desa se-Kecamatan Kutorejo itu, merupakan gerakan PKK dari tingkat pusat hingga desa dan kelurahan, untuk membentuk individu keluarga dan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap berbagai bentuk bencana. Melalui gerakan ini diharapkan setiap keluarga memiliki kewaspadaan terhadap risiko bencana dan tanggap serta tangguh dalam menghadapi bencana.
Terdapat beberapa program unggulan yang dibahas terkait pokja 4, yakni meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup. Dari pokja inilah kemudian melahirkan program Gagah Bencana dengan 9 pilot project unggulan yaitu peduli stunting, menuju PHBS, peduli KIA, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat. Salah satu penekanan yang ditajamkan bupati dari 9 pilot project tersebut adalah terkait kesehatan ibu. Termasuk program perencanaan kehamilan.
"Ketika acara Gema Sahaja, saya banyak bertemu ibu-ibu untuk sharing program KB. Ada yang MKJP, IUD, susuk, pil, dan suntik. Namun yang paling banyak ternyata yang tidak KB. Lalu ada seorang ibu hamil yang murung, ternyata dia hamil namun sebenarnya sudah tidak diinginkan karena berbagai faktor. Kondisi ibunya juga KEK. Kasusnya bisa hamil, ternyata lupa jadwal suntik KB. Tentu kehamilannya tersebut berpotensi jadi problem, hingga risiko bayi lahir prematur dan stunting," jelas Bupati Ikfina.
Selanjutnya, Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu membeberkan terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ikfina menghimbau kepada para peserta yang hadir agar dapat mengelola sampah rumah tangga sebagai bentuk dari menjaga lingkungan hidup.
"Kita buat biopori untuk membuang sampah organik, sisa-sisa makanan, sisa-sisa bahan dapur, dimasukkan disitu semua, nanti di dalam biopori sampah organik itu akan diuraikan oleh biota yang ada di dalam tanah, dan nantinya akan jadi pupuk," bebernya.
Diketahui, pada sosialisasi kali ini, turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo, Camat Kutorejo dan jajaran Forkopimca Kutorejo. (Bad;Foto:Swt/Ar)