Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Pemkab Mojokerto Gelar Operasi Pasar
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melaksanakan pasar murah. Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024.
Pasar murah yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto ini berlangsung di pasar raya Mojosari. Kecamatan Mojosari, Jumat (14/6) pagi.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Pihaknya menyediakan beras medium, minyak goreng, gula pasir, serta bumbu dapur dengan harga lebih murah dari pasaran.
"Operasi pasar ini merupakan rangkaian pengendalian inflasi secara keseluruhan. Kedua, ini dalam kondisi khusus karena menjelang Hari Raya Idul adha," terangnya.
Sejak sekitar pukul 08.00 WIB pasar murah dimulai. Emak-emak pun berbondong-bondong belanja di lapak pasar murah ini. Bupati Ikfina pun turut melayani langsung para pembeli, dengan didampingi Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah dan Kepala Bulog Cabang Surabaya Selatan Maradona Singal.
Di pasar murah kali ini, Disperindag Kabupaten Mojokerto bekerja sama dengan Bulog menyediakan 6 komoditas kebutuhan pokok. Yaitu beras medium SPHP Rp 11.000/Kg, minyakita Rp 13.000/liter, beras premium merek Salem Rp 12.600/Kg, gula pasir Rp 16.000/Kg, cabai merah Rp 36.000/Kg, cabai rawit Rp 24.000/Kg, serta bawang merah Rp 25.000/Kg.
Bupati Ikfina menjelaskan, jika komoditas ini merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat dalam situasi apapun. Dalam pasar murah ini, pihaknya menjual kebutuhan pokok di bawah harga warung pengendali inflasi (Wulandari) Disperindag Kabupaten Mojokerto.
"Jadi, memang hari tertentu, seperti menjelang Idul adha memang terjadi kenaikan harga barang-barang pangan. Hari ini kami bersama Bulog menjual bahan pangan dengan harga di bawah harga pasar, bahkan di bawah harga Wulandari," jelasnya.
Operasi pasar atau pasar murah ini merupakan bukti hadirnya Pemkab Mojokerto untuk menjamin stabilitas harga sekaligus ketersediaan kebutuhan pokok di Bumi Majapahit. Menurut Ikfina, aksi serupa bakal digelar di kecamatan lainnya sesuai fluktuasi harga kebutuhan pokok yang ia pantau melalui aplikasi Sinergi Smart Disperindag Kabupaten Mojokerto.
"Harapannya dengan menyediakan sembako di bawah harga pasar bisa mempengaruhi harga sembako di pasaran. Karena otomatis masyarakat melihat ada harga lebih murah, kemudian ketersediaannya cukup. Sehingga akan mempengaruhi harga-harga di pasar," ungkapnya. (Dhn;Foto:Mki/Ar).