Bupati Mojokerto Gelar Monev Bencana Banjir
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko menggelar monev bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Mojokerto sejak Sabtu (26/2) malam hingga Minggu (27/2) pagi. Monev kali ini berlangsung di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Minggu (27/2) pagi.
Agenda yang berlangsung guna mencari solusi penanganan banjir di Kabupaten Mojokerto ini diikuti camat se-Kabupaten Mojokerto, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (DPRKP2) serta OPD terkait ini berlangsung sejak pukul 8 pagi.
Dalam kesempatan ini, ada beberapa wilayah di Kabupaten Mojokerto yang menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Mojokerto dari dampak banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi, yakni Kecamatan Ngoro, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Mojosari, dan Kecamatan Gondang.
Dalam kesempatan ini, Ikfina menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera berkoordinasi dengan camat dan menindak lanjuti penanggulangan banjir secepatnya. "Khusus beberapa titik terjadinya banji harus segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Selain mendengarkan langsung laporan dari BPBD, Ikfina berharap para camat berupaya bekerja sama dengan warga dengan cara membersihkan selokan sekitar pemukiman penduduk untuk bisa menanggulangi banjir akibat sampah di setiap kecamatan.
"Minta tolong ke pak camat kerja sama dengan penduduk untuk membersihkan selokan," jelasnya.
Dilain sisi, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'i Afrida menjelaskan, dari 9 kecamatan yang terdampak banjir, ada 4 kecamatan yang menjadi fokus perhatian pemerintah yakni, penyebab banjir di Kecamatan Ngoro yang disebabkan pembangunan pabrik yang menghalangi aliran sungai, banjir di Kecamatan Kutorejo disebabkan oleh ukuran irigasi yang kecil, Kecamatan Gondang adanya angin kencang mengakibatkan kerusakan atap dua rumah, dan bencana banjir Kecamatan Mojosari disebabkan ada tiga titik tanggul yang rusak yang mengakibatkan ketinggian banjir 30 centimeter hingga 50 centimeter.
Setelah melakukan monev banjir, Bupati Ikfina melanjutkan meninjau langsung lokasi banjir di Dusun Gembongan, Desa Jontangan, Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Mengingat di titik tersebut, ada tanggul sungai yang jebol dengan panjang 15 meter. (Pram;Khl:Foto;Luq;Mki/Ar).