Bupati Mojokerto Hadiri Pelantikan Pengurus IAAI
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni Al-Azhar Indonesia (IAAI) periode 2021-2026 pada Minggu (17/10) pagi di kampus IKHAC, Pacet, Mojokerto. Pada kesempatan ini dihadiri juga secara langsung oleh Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan dengan adanya organisasi internasional IAAI cabang Indonesia membantu Indonesia dalam penguatan moderasi di Indonesia karena masyarakatnya yang majemuk. "Bagi Indonesia yang memiliki keberagaman bahasa, adat, suku, tradisi, agama. Maka, pengukuhan moderasi itu menjadi bagian yang sangat penting", jelasnya.
Selain itu, Khofifah menjelaskan tren angka Covid-19 di Jawa Timur sudah melandai. Ada 34 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang sudah memasuki level I. Ia berharap acara rakernas internasional IAAI dapat diselenggarakan di Jawa Timur. "Jadi kami menunggu kedatangan ketua umum organisasi internasional Alumni Al-Azhar cabang Indonesia untuk bisa menyelenggarakan kegiatan yang bersifat Internasional dan kami siap menjadi tuan rumah". Ujarnya Hadirnya organisasi internasional IAAI, menurut Khofifah mampu untuk menguatkan peran serta masyarakat terutama dalam mendapatkan pendidikan serta mengamalkan ilmu sebaik-baiknya. Terpisah, setelah menghadiri IAAI, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan oleh partai Nasdem di Hikmatul Amanah Ponpes Amanatul Ummah.
Khofifah mengucapkan terimakasih kepada partai Nasdem atas bantuan sosial yang di berikan karena sangat membantu dalam proses percepatan vaksinasi dosis I dan dosis II. "Bansos partai Nasdem ini insyaallah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada proses percepatan vaksinasi baik tingkat I maupun tingkat II, terimakasih partai Nasdem yang sudah membantu proses percepatan vaksinasi di Jawa Timur", terangnya. Dalam kesempatan itu Khofifah mengingatkan kembali kepada panitia agar teliti dalam memasukkan data orang yang sudah di vaksin. Karena jika sampai ada data yang terlewat dan tidak masuk dalam data pusat tentu akan mempengaruhi angka vaksinasi di Kabupaten Mojokerto.