Cegah Stunting, Bupati Ikfina Bina Ibu-ibu Kelurahan Wonokusumo
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus berupaya dalam menurunkan angka stunting diwilayahnya. Sehingga untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi stunting, Bupati Ikfina menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting kepada ibu-ibu se-Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Mojosari.
Pelaksanaan sosialisasi yang bertajuk 'Cegah Stunting itu Penting' tersebut, Diikuti sedikitnya 80 peserta yang meliputi kader posyandu, ibu balita, calon pengantin (Cantin), dan bidan.
Dilaksanakan di aula Kelurahan Wonokusumo, pada Selasa (25/6) sore. Pada sosialisasi itu, juga turut dihadiri jajaran Forkopimca Mojosari, Kepala puskesmas Mojosari, dan Lurah Wonokusumo Alamsyah Hakim.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa saat ini bangsa Indonesia menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting. Sebab stunting sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak yang dapat membahayakan masa depan bangsa.
"Kalau balita stunting, ketika dewasa nanti kecerdasannya akan menurun 20% di bawah standar," bebernya.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, salah upaya yang dapat dilakukan agar bayi tidak lahir stunting yakni ibu hamil harus terpenuhi gizinya.
"Normalnya lahir itu otaknya 25 persen dari orang dewasa normal, tetapi kalau selama kehamilan ibunya itu KEK (Kurang Energi Kronis) dan kurang gizi maka bayinya kecil dan otaknya dibawah 25 persen orang dewasa normal," jelasnya.
Selain itu, pasangan usia subur (PUS) terlalu tua atau ibu di atas 35 tahun serta ibu yang memiliki tensi tinggi dan penyakit jantung dianjurkan oleh Bupati Ikfina untuk tidak hamil lagi, karena sangat berisiko melahirkan bayi stunting.
"Karena tensi tinggi itu darah yang sampai tidak banyak tetapi tekanannya tinggi," jelasnya.
Selanjutnya untuk mencegah terjadinya stunting, Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga menegaskan, bahwa pembentukan otak pada anak akan selesai pada usia 5 tahun. Maka sebagai orang tua wajib memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan memberikan makanan pendamping ASI dengan kaya akan zat pembangun.
"Jadi nanti kasih makan itu bertahap dan karena butuh pertumbuhan, maka harus ada zat pembangun atau zat tumbuh yaitu salah satu dari telur, daging, ayam, ikan, dan susu," ujarnya.
Diakhir arahannya, Bupati Ikfina mengharapkan dengan dilaksanakan sosialisasi ini, para ibu-ibu di kelurahan Wonokusumo dapat ikut andil dalam mencegah terjadinya kelahiran bayi stunting diwilayahnya.
"Jadi kita harapannya tidak ada gizi kurang dan tidak ada gizi buruk, sehingga kalau sudah begitu tidak akan ada stunting. Anak-anak tidak hanya butuh gizi, tetapi juga butuh penerimaan, penghargaan, dan kasih sayang," pungkasnya. (Prm;Foto:Agm/Ar)