'Ngopi' Bersama Kartar Se-Kecamatan Jatirejo, Bahas Persoalan Sampah-Pembangunan TPS3R
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyerap aspirasi para anggota Karang Taruna melalui program Ngopi (ngobrol pemuda inovatif), kali ini dialog interaktif tersebut diadakan di kantor Kecamatan Jatirejo dengan melibatkan para pengurus Karang Taruna (Kartar) desa se-kecamatan Jatirejo.
Beragam isu sosial dibahas dalam forum tersebut, terutama mengenai permasalahan pengolahan sampah. Masalah sampah tampak masih menjadi kendala serius bagi beberapa wilayah desa di kecamatan Jatirejo, ada beberapa keluhan dan masukan yang diberikan oleh perwakilan Kartar kepada Bupati Ikfina, salah satunya adalah pengajuan pembangunan TPS3R.
"Untuk sarana dan prasarana pembuangan sampah seringkali menjadi polemik baru apabila pengolahan dan manajemennya tidak konsisten, dengan adanya TPS3R tidak lantas menghilangkan masalah sampah ini, peraturan desanya harus jelas, warganya juga harus mau diajak bekerja sama dalam memilah sampah rumah tangga, dan yang paling penting biaya operasionalnya, karena tidak sedikit TPS3R di Kabupaten Mojokerto ini yang mangkrak pada akhirnya karena kendala biaya operasional," tutur Ikfina pada Jum'at (14/6) malam.
Dihadapan para pengurus Kartar Taruna Jati Karya Kecamatan Jatirejo, Ikfina menjelaskan lebih lanjut terkait tantangan untuk membangun dan mengoperasionalkan sarana pengolahan pembuangan akhir.
Ikfina mencontohkan dengan TPA Karangdiyeng, menurutnya untuk bisa mengoperasionalkan TPA Karangdiyeng dibutuhkan perjuangan ekstra dikarenakan banyak masyarakat setempat yang menolak kala itu. Padahal, TPA tersebut terbilang jauh dari pemukiman warga, namun dengan usaha keras yang digagas oleh Pemkab Mojokerto akhirnya TPA Karangdiyeng akhirnya bisa dioperasionalkan sampai sekarang.
Tidak lupa juga Bupati Ikfina mengingatkan untuk pengolahan sampah agar dimulai pada skala kecil terlebih dahulu, yakni dimulai dari memilah sampah rumah tangga. Ia juga berpendapat bahwa pemilahan sampah di skala rumah tangga bisa berdampak sangat besar dalam efektivitas reduksi sampah.
"Memilah sampah rumah tangga, memilah antara sampah basah yang organik dan sampah kering anorganik itu memang sedikit ribet, tapi kalau dilakukan secara konsisten akan terbiasa dan dampaknya bisa sangat luar biasa, nanti yang anorganik bisa dijual sesuai jenisnya, dan yang anorganik bisa dijadikan pupuk atau pakan ternak, seperti maggot atau cacing, yang nanti juga bisa dimanfaatkan," tandasnya.
Diketahui acara Ngopi bersama Bupati Mojokerto di pendopo Kecamatan Jatirejo itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Camat Jatirejo beserta Forkopimca. (Dhn;Foto:Mki/Ar).